Hot
Vaksin MR Aman, Tidak Sebabkan Autisme Menurut IDAI
Vaksin MR Aman, Tidak Sebabkan Autisme Menurut IDAI

Vaksin MR Aman, Tidak Sebabkan Autisme Menurut IDAI Yang Selama Ini Di Nilai Dapat Menimbulkan Efek Tersebut. Halo para orang tua dan calon orang tua, Kesehatan anak adalah prioritas utama kita. Namun, di tengah banjirnya informasi, seringkali kita di hadapkan pada mitos. Dan juga dengan kekhawatiran yang tak berdasar, salah satunya terkait campak dan Rubella yang disebut-sebut bisa menyebabkan autisme. Ketakutan ini seringkali membuat para orang tua ragu. Terlebihnya untuk memberikan imunisasi penting bagi buah hati mereka. Padahal, faktanya jauh berbeda. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah berulang kali menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut adalah mitos belaka. Berdasarkan penelitian ilmiah yang luas dan data medis global. Kemudian tidak ada kaitan antara ia dengan autisme. Dengan memahami fakta ini, kita bisa melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya seperti campak. Serta rubella yang bisa berujung pada komplikasi serius, bahkan kematian. Mari kita luruskan informasi dari Vaksin MR Aman.
Mengenai ulasan tentang Vaksin MR Aman, tidak sebabkan autisme menurut IDAI telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
MMR Tidak Menyebabkan Autisme
Hal ini selama bertahun-tahun sempat di kaitkan dengan isu autisme. Terlebih isu ini muncul sejak tahun 1998. Ketika sebuah penelitian kecil yang hanya melibatkan 12 anak menyebutkan adanya kemungkinan hubungan. Tentunya antara vaksin dengan gangguan spektrum autisme. Namun, penelitian itu kemudian terbukti lemah secara metodologi, data yang di gunakan tidak valid. Bahkan penelitinya di ketahui memiliki konflik kepentingan. Akibatnya, jurnal yang menerbitkannya mencabut kembali artikel tersebut. Kemudian juga dengan izin praktik penelitinya di cabut. Sejak saat itu, berbagai penelitian berskala besar dilakukan di banyak negara. Serta hasilnya konsisten menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara keduanya. Studi-studi besar, termasuk penelitian yang melibatkan ratusan ribu anak di Eropa dan Amerika. Bahkan organisasi kesehatan dunia seperti WHO, CDC, American Academy of Pediatrics. Kemudian sepakat bahwa klaimnya menyebabkan autisme adalah hoaks.
Vaksin MR Aman, Tidak Sebabkan Autisme Menurut IDAI Yang Selama Ini Hoaks
Kemudian juga masih membahas Vaksin MR Aman, Tidak Sebabkan Autisme Menurut IDAI Yang Selama Ini Hoaks. Dan fakta lainnya adalah:
IDAI Tegaskan Lagi: Aman Dan Efektif
Ikatan Dokter Anak Indonesia kembali menegaskan bahwa vaksin MR (Measles-Rubella). Tentunya merupakan imunisasi yang aman. Dan juga sangat efektif dalam mencegah penyakit campak serta rubella. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai hoaks yang masih beredar di masyarakat. Terutama yang mengaitkan vaksin dengan autisme atau cacat pada anak. Menurut IDAI, klaim semacam itu tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali. Karena hingga kini tidak ada penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara ia dengan autisme. Justru, seluruh hasil kajian internasional. Kemudian termasuk dari WHO, CDC, dan lembaga medis terkemuka lainnya. Serta juga konsisten menunjukkan bahwa vaksinnya aman di gunakan. Keamanannya di dukung oleh fakta bahwa bahan yang di gunakan telah melalui uji klinis ketat. Dan juga pengawasan berlapis sebelum di edarkan. Efek samping yang mungkin timbul umumnya ringan, seperti demam atau kemerahan di area suntikan.
Serta yang juga bersifat sementara. Di bandingkan risiko terkena penyakit campak atau rubella yang bisa menyebabkan komplikasi serius. Contohnya seperti radang otak, pneumonia, keguguran, atau bayi lahir cacat. Maka manfaat vaksin jauh lebih besar. IDAI menekankan bahwa imunisasinya tidak hanya melindungi anak secara individu. Akan tetapi juga berperan penting dalam membangun kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, penyebaran virus campak dan rubella bisa di hentikan. Sehingga masyarakat luas terlindungi. Sebaliknya, jika banyak orang tua menolak atau menunda imunisasi karena termakan hoaks. Serta juga risiko terjadinya kembali wabah campak maupun rubella akan meningkat. Oleh karena itu, mereka mengimbau para orang tua untuk tidak ragu membawa anak-anak mereka mengikuti jadwal imunisasi sesuai anjuran pemerintah. Vaksinnya bukan hanya aman.
Mitos Autisme Dan Vaksin MR Di Bantah IDAI
Selanjutnya juga masih membahas Mitos Autisme Dan Vaksin MR Di Bantah IDAI. Dan fakta lainnya adalah:
Vaksin Berisi Virus Yang Di Lemahkan, Efek Samping Ringan
Measles-Rubella di buat dari virus campak dan rubella yang telah di lemahkan. Artinya, virus yang ada di dalam vaksin. Terlebih yang sudah di modifikasi sedemikian rupa. Sehingga tidak bisa menimbulkan penyakit serius. Akan tetapi masih cukup kuat untuk merangsang sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi. Dengan cara ini, tubuh akan mengenali dan siap melawan virus asli. Apabila suatu saat terpapar, sehingga anak yang sudah di vaksin terlindungi. Tentunya dari risiko infeksi campak maupun rubella. Dari sisi keamanan, ia tergolong aman karena proses pembuatannya melalui uji klinis yang panjang dan ketat sebelum dapat digunakan secara luas. Efek samping yang mungkin muncul setelah imunisasi biasanya hanya ringan dan sementara. Tentunya seperti demam ringan, rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Serta kadang muncul ruam halus pada kulit.
Kondisi ini umumnya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari dan tidak berbahaya. Jika di bandingkan, risiko dari penyakit campak dan rubella jauh lebih besar. Dan juga yang lebih berbahaya daripada efek samping vaksin. Campak bisa memicu komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak, hingga kematian. Sementara itu, rubella sangat berbahaya bagi ibu hamil. Karena bisa menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada bayi (Congenital Rubella Syndrome). Dan itulah, iadi nilai jauh lebih menguntungkan. Kemudian juga aman di gunakan dalam jangka panjang. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa orang tua tidak perlu khawatir dengan isu. Ataupun juga hoaks yang menyebut vaksin MR menyebabkan penyakit berbahaya seperti autisme. Vaksin ini justru terbukti efektif mencegah penularan dua penyakit menular yang dapat berdampak fatal. Sementara efek sampingnya sangat minimal. Dan juga yang dapat di toleransi oleh tubuh anak.
Mitos Autisme Dan Vaksin MR Di Bantah IDAI Yang Harus Di Luruskan
Selanjutnya juga masih membahas Mitos Autisme Dan Vaksin MR Di Bantah IDAI Yang Harus Di Luruskan. Dan fakta lainnya adalah:
Penelitian Awal Yang Di klaim Menyebabkan Autisme Ternyata Palsu
Isu ini menyebabkan autisme sebenarnya berawal dari sebuah penelitian kecil yang di publikasikan pada tahun 1998. Tentunya oleh seorang dokter asal Inggris bernama Andrew Wakefield. Dalam laporannya, ia menyebutkan bahwa vaksin MMR bisa memicu gangguan spektrum autisme pada anak. Namun, penelitian ini hanya melibatkan 12 anak. Serta tanpa metode ilmiah yang kuat, tanpa kelompok pembanding. Dan juga banyak bergantung pada ingatan subjektif orang tua. Karena itu, dari awal penelitian ini di anggap lemah dan tidak mewakili bukti ilmiah yang valid. Setelah dit eliti lebih jauh, terungkap bahwa penelitian Wakefield penuh dengan manipulasi data dan konflik kepentingan. Ia di ketahui menerima dana dari pihak yang sedang menggugat perusahaan pembuat vaksin. Sehingga hasil penelitiannya tidak objektif. Bahkan, banyak data medis anak yang ia teliti tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Akibat skandal ini, jurnal medis ternama The Lancet akhirnya mencabut artikel tersebut. Serta izin praktik kedokteran Wakefield dicabut oleh otoritas medis Inggris. Sejak skandal itu terbongkar, berbagai penelitian besar di banyak negara dilakukan untuk memverifikasi klaim tersebut. Hasilnya konsisten: tidak ada bukti bahwa vaksin MMR atau MR berhubungan dengan autisme. Studi kohort yang melibatkan ratusan ribu hingga jutaan anak di Eropa dan Amerika. Kemudian memperkuat kesimpulan bahwa vaksin ini aman. WHO, CDC, American Academy of Pediatrics, hingga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun sejalan. Dan menyatakan bahwa vaksin MR tidak menyebabkan autisme. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa penelitian awal yang sempat membuat masyarakat khawatir sebenarnya adalah penelitian palsu dan menyesatkan.
Jadi itu dia beberapa fakta yang tidak sebabkan autisme menurut IDAI dan Vaksin MR Aman.