Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sebabkan Oleh Virus Dengue Yang Di Bawa Oleh Nyamuk Aedes Aegypti Dan Aedes Albopictus. Virus ini di tularkan melalui gigitan nyamuk yang sebelumnya telah menggigit orang yang terinfeksi virus dengue. DBD sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Karena kondisi lingkungan yang hangat dan lembab mendukung perkembangbiakan nyamuk. Gejala yang di rasakan oleh penderita DBD biasanya muncul setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Biasanya gejala tersebut mirip dengan flu biasa, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta ruam kulit. Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat berkembang menjadi lebih parah. Seperti nyeri di belakang mata, mual, muntah dan perdarahan ringan, seperti mimisan atau gusi berdarah.

Bahkan, DBD dapat berkembang menjadi demam yang dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit. Atau bahkan syok yang bisa berakibat fatal jika tidak di tangani dengan cepat. Mengingat belum adanya obat yang spesifik untuk mengobati infeksi virus Demam Berdarah Dengue. Maka, kita harus menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, termasuk mengurangi populasi nyamuk dengan membersihkan lingkungan sekitar. Atau menghindari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta menggunakan kelambu, obat nyamuk atau pakaian pelindung. Guna untuk menghindari gigitan nyamuk. Dengan demikian pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengenali gejala awal DBD menjadi kunci dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

Biasanya, penderita akan melakukan beberapa perawatan untuk mengurangi gejala Demam Berdarah Dengue. Seperti menjaga hidrasi, istirahat cukup dan pengawasan medis untuk mencegah komplikasi. Pergilah berobat jika seseorang menunjukkan gejala-gejala DBD, terutama jika gejala semakin parah. Guna untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari risiko komplikasi yang lebih serius.

Penyebar Utama Virus Dengue Penyebab Demam Berdarah Dengue

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah dua spesies nyamuk yang di kenal sebagai Penyebar Utama Virus Dengue Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Keduanya jenis nyamuk ini memiliki ciri-ciri fisik yang khas yang membedakannya dari jenis nyamuk lainnya. Secara umum, nyamuk Aedes ini berukuran kecil, dengan tubuh berwarna hitam dan bercak-bercak putih kontras di seluruh tubuh dan kakinya. Ciri ini sering di gambarkan seperti “tiger stripes” atau belang harimau, yang membuatnya cukup mudah di kenali.

Nyamuk Aedes aegypti di kenal sering menggigit pada siang hari, berbeda dengan kebanyakan nyamuk yang aktif pada malam hari. Mereka lebih aktif pada dua waktu, yaitu pagi hari setelah matahari terbit dan sore menjelang malam hari. Meskipun begitu, nyamuk ini dapat menggigit kapan saja selama ada cahaya. Selain itu, nyamuk Aedes aegypti cenderung hidup dekat dengan manusia, lebih memilih berkembang biak di air bersih yang stagnan. Seperti dalam pot bunga, bak mandi atau wadah air yang terbuka, yang sering di temukan di sekitar rumah.

Sedangkan, jenis Nyamuk Aedes albopictus, yang di kenal juga sebagai Asian tiger mosquito, memiliki beberapa kesamaan dengan Aedes aegypti. Akan tetapi, juga memiliki perbedaan tertentu. Salah satu perbedaannya adalah bahwa Aedes albopictus memiliki distribusi geografis yang lebih luas dan mampu hidup di lingkungan yang beragam. Termasuk area yang lebih dingin di bandingkan dengan Aedes aegypti. Perilaku menggigitnya juga mirip, tetapi keseringan di daerah luar ruangan dan cenderung berkembang biak di tempat-tempat yang lebih alami. Seperti lubang pohon atau bambu yang berisi air.

Sebaiknya, kenali ciri-ciri nyamuk demam berdarah dengue ini agar dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Menguras dan menutup wadah air, serta menggunakan kelambu atau obat nyamuk, sangat membantu dalam mengurangi risiko terkena gigitan nyamuk dbd.

Metode Fogging Efektif Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk

Fogging adalah salah satu metode pengendalian nyamuk yang sering digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan chikungunya. Proses fogging dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida dalam bentuk asap atau kabut ke area tertentu untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging biasanya dilakukan di daerah yang memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi atau di lokasi populasi nyamuk pembawa virus dengue di temukan dalam jumlah besar. Metode Fogging Efektif Untuk Mengurangi Populasi Nyamuk dewasa dalam jangka pendek. Asap yang di semprotkan melalui alat fogging mengandung bahan kimia yang bekerja dengan cara meracuni sistem saraf nyamuk. Sehingga menyebabkan kematian nyamuk dalam waktu singkat. Proses ini biasanya dilakukan di pagi atau sore hari, ketika nyamuk Aedes aegypti aktif dan berada di luar tempat persembunyiannya.

Namun, fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa dan tidak mempengaruhi telur, larva atau pupa nyamuk yang berada di air. Oleh karena itu, fogging hanya dapat mengurangi populasi nyamuk sementara dan tidak mengatasi masalah dari akarnya. Selain itu, penggunaan insektisida secara berulang dalam fogging dapat menyebabkan nyamuk mengembangkan resistensi terhadap bahan kimia tersebut. Sehingga efektivitas fogging dapat menurun seiring waktu.

Trombosit Pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Penurunan jumlah trombosit adalah salah satu ciri khas yang sering terjadi pada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Trombosit atau keping darah adalah sel-sel kecil dalam darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan mencegah perdarahan. Pada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD),  penurunan trombosit dapat mencapai tingkat yang sangat rendah, yang di kenal sebagai trombositopeni. Tentu saja kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak di tangani dengan baik. Penurunan Trombosit Pada Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena virus dengue dapat langsung menginfeksi dan merusak sel-sel dalam sumsum tulang yang bertanggung jawab untuk produksi trombosit. Sumsum tulang yang terinfeksi ini mengalami gangguan dalam memproduksi trombosit baru, sehingga jumlah trombosit dalam darah menurun.

Sistem imun, dalam upayanya untuk melawan virus, dapat secara tidak sengaja menyerang trombosit atau sel-sel darah lainnya. Respon imun ini menyebabkan penghancuran trombosit yang lebih cepat daripada produksi trombosit baru. Sehingga, terjadilah penurunan jumlah trombosit dalam darah. Bahkan, infeksi virus dengue dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, yang mengakibatkan kebocoran plasma darah ke jaringan sekitarnya. Kondisi ini memicu hilangnya komponen darah termasuk trombosit, sehingga jumlah trombosit dalam sirkulasi darah semakin menurun. Kurangnya produksi, peningkatan penghancuran dan kebocoran pembuluh darah ini menyebabkan penderita DBD rentan mengalami perdarahan. Bahkan, sangat berbahaya jika tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Oleh karena itu, pemantauan jumlah trombosit secara rutin berguna untuk mengetahui kondisi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Jika jumlah trombosit terus menurun dan mencapai tingkat kritis, penderita mungkin memerlukan perawatan khusus, seperti transfusi trombosit. Guna untuk mencegah komplikasi serius seperti perdarahan internal atau syok. Penanganan yang tepat dan cepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan penderita Demam Berdarah Dengue.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait