Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan
Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan

Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan

Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan
Spanish Donkey Sebuah Alat Penyiksaan Abad Pertengahan

Spanish Donkey Atau Dengan Sebutan Asno Espanol Adalah Salah Satu Alat Penyiksaan Paling Terkenal Pada Abad Pertengahan. Alat ini berbentuk seperti kayu panjang yang di susun menyerupai pelana segitiga di mana bagian atasnya sangat tajam. Orang yang di hukum akan di paksa duduk di atas alat ini dengan kedua kakinya menjuntai di kedua sisi. Untuk meningkatkan rasa sakit seringkali beban tambahan di ikatkan pada kaki korban. Membuat tubuhnya semakin tertarik ke bawah sehingga menyebabkan tekanan tajam di area duduknya. Tekanan ini bisa membuat kulit robek dan menyebabkan luka parah pada area bawah tubuh korban.

Spanish Donkey umumnya di gunakan pada masa Inkuisisi di Spanyol. Dan oleh beberapa pasukan militer di Eropa selama Abad Pertengahan. Tujuannya adalah untuk menyiksa atau menghukum individu yang di tuduh melakukan kejahatan berat. Seperti pengkhianatan atau tindakan yang di anggap melawan agama. Hukuman ini di ciptakan untuk menimbulkan rasa takut baik pada pelaku maupun masyarakat yang melihatnya. Meski jarang menyebabkan kematian langsung Spanish Donkey menyebabkan rasa sakit luar biasa. Dan kerusakan fisik yang serius bahkan bisa berakibat fatal jika korban di biarkan terlalu lama tanpa pertolongan. Penyiksaan ini menjadi simbol ketidakadilan dan kekejaman sistem hukum di masa lalu.

Walaupun terdengar mengerikan sejarah mencatat bahwa penggunaan alat ini bukan hanya di Spanyol. Melainkan juga menyebar ke berbagai negara di Eropa. Alat ini di gunakan sebagai peringatan dan pencegah bagi masyarakat agar tidak melanggar aturan atau hukum. Saat ini Spanish Donkey di pandang sebagai lambang kekejaman. Dan ketidakadilan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Banyak museum sejarah di Eropa yang memamerkan replika alat ini sebagai pengingat tentang kebengisan metode penyiksaan di masa lalu.

Era Penggunaan Spanish Donkey

Alat penyiksaan ini di gunakan sebagai metode hukuman untuk orang yang di tuduh melakukan pelanggaran berat. Terutama dalam kasus yang melibatkan dugaan pengkhianatan atau penyimpangan agama. Era Penggunaan Spanish Donkey terjadi terutama pada masa Inkuisisi Spanyol. Dan menyebar ke berbagai wilayah Eropa selama Abad Pertengahan. Pada masa itu penguasa dan pemuka agama memiliki kekuasaan yang besar atas kehidupan sosial dan agama masyarakat. Dan alat-alat penyiksaan seperti Spanish Donkey di gunakan untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban. Inkuisisi sebagai lembaga yang bertugas menegakkan keimanan yang benar menurut ajaran Katolik. Menggunakan berbagai metode untuk menekan perlawanan dan menyingkirkan mereka yang di anggap sesat.

Selain di Spanyol juga di gunakan di Prancis, Italia dan negara-negara Eropa lainnya. Khususnya pada era di mana penyiksaan di anggap sebagai cara yang sah. Untuk memperoleh pengakuan atau untuk menghukum pelanggar berat. Di Prancis alat ini di sebut Chevalet sementara di Italia di kenal sebagai Cavalletto. Penggunaan alat ini menunjukkan bahwa praktik penyiksaan di Eropa pada masa tersebut tidak terbatas pada satu wilayah saja. Tetapi merupakan bagian dari pendekatan hukum yang berlaku umum pada saat itu. Penguasa percaya bahwa kekejaman ini dapat mencegah kejahatan.

Namun seiring perkembangan zaman dan pemikiran era penggunaan Spanish Donkey dan alat penyiksaan lainnya mulai meredup. Terutama pada Abad Pencerahan Enlightenment ketika ide tentang hak asasi manusia. Dan peradilan yang lebih manusiawi mulai mendapat perhatian. Tokoh-tokoh reformis seperti Voltaire dan Cesare Beccaria mengutuk penggunaan penyiksaan. Dan mendorong perubahan dalam sistem hukum yang lebih adil dan tanpa kekerasan. Pemikiran baru ini secara perlahan menggeser pandangan masyarakat Eropa terhadap penyiksaan. Sehingga metode seperti Spanish Donkey di tinggalkan.

Fungsi Dari Kegunaan Asno Espanol

Asno Espanol adalah alat penyiksaan dengan tujuan utama untuk menghukum dan menimbulkan rasa sakit ekstrem. Pada orang yang di anggap bersalah atas kejahatan berat atau penyimpangan agama. Alat ini terdiri dari kayu panjang berbentuk segitiga yang tajam di bagian atas menyerupai punggung keledai. Korban yang di hukum akan di paksa duduk di atasnya. Sehingga berat badannya sendiri menyebabkan tekanan tajam yang sangat menyakitkan di bagian bawah tubuh. Dalam beberapa kasus beban tambahan akan di gantungkan pada kaki korban untuk menambah tekanan dan rasa sakit. Fungsi Dari Kegunaan Asno Espanol dari alat ini adalah menimbulkan siksaan fisik dan psikologis yang begitu parah.

Selain sebagai alat hukuman juga di gunakan sebagai sarana memperoleh pengakuan dari tersangka. Pada era tersebut pengakuan sering di anggap penting dalam proses peradilan bahkan jika di peroleh melalui penyiksaan. Alat ini di percaya mampu memaksa seseorang untuk mengaku. Meskipun hal ini seringkali menyebabkan orang mengaku bersalah atas kejahatan yang tidak mereka lakukan demi menghindari rasa sakit lebih lanjut. 

Fungsi lainnya dari Asno Espanol adalah sebagai alat pencegah yang di rancang untuk menciptakan ketakutan dalam masyarakat. Dengan menampilkan alat ini dan proses penyiksaannya di depan umum. Pihak berwenang berharap dapat menimbulkan efek jera pada orang-orang yang menyaksikannya. Kekejaman yang di tampilkan melalui Asno Espanol berfungsi untuk mengontrol. Dan menekan masyarakat agar tidak melawan aturan atau norma yang berlaku. Namun praktik ini menunjukkan betapa keras dan tidak manusianya metode penegakan hukum pada zaman itu.

Berbagai Model Spanish Donkey

Namun dalam konteks alat-alat penyiksaan historis ada beberapa model perangkat yang menampilkan kekejaman serupa. Dengan tujuan menimbulkan ketakutan dan rasa sakit yang ekstrim untuk hukuman atau pengakuan paksa. Beberapa perangkat yang mirip dengan konsep Spanish Monkey. Bisa merujuk ke alat-alat yang mengandalkan teknik tekanan pada tubuh atau anggota tubuh. Sebagai contoh alat-alat seperti The Rack di gunakan untuk meregangkan tubuh hingga menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang. Sementara Judas Cradle adalah piramida kayu tajam yang membuat korban duduk di atasnya. Dan menahan berat badan pada ujung piramida.

Berbagai Model Spanish Donkey yang bervariasi sesuai dengan wilayah dan era penggunaannya. Misalnya The Rack yang populer di Inggris memiliki versi yang berbeda di Italia dan Prancis. Baik dalam bentuk, material maupun cara kerja. Selain itu ada juga perangkat seperti Iron Maiden yang berfungsi sebagai semacam penutup logam berongga. Dengan paku-paku di dalamnya yang menusuk tubuh korban saat di tutup. Alat ini sering kali di rancang dengan ornamen menyeramkan menambah unsur psikologis pada siksaan tersebut. Model-model alat penyiksaan seperti ini menunjukkan betapa inovatif meski kejam.

Penggunaan alat-alat semacam ini pada era Abad Pertengahan. Mencerminkan sistem peradilan yang mengandalkan kekerasan untuk kontrol sosial dan hukum. Keberadaan model-model perangkat penyiksaan yang bervariasi di berbagai negara. Memperlihatkan bahwa metode penyiksaan di anggap sebagai praktik umum dan sah pada zaman tersebut. Saat ini alat-alat seperti Spanish Monkey hanya di pajang di museum. Untuk menunjukkan sisi kelam dari sejarah penegakan hukum. Ini berfungsi sebagai pengingat bahwa penyiksaan fisik bukanlah cara yang adil. Atau efektif untuk menegakkan hukum atau memperoleh kebenaran terhadap Penggunaan Spanish Donkey.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait