Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara
Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara

Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara

Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara
Masjid Istiqlal Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara

Masjid Istiqlal Yang Terletak Di Jakarta Adalah Masjid Terbesar Di Asia Tenggara Dan Menjadi Simbol Penting Bagi Umat Islam Di Indonesia. Bagunan ini di bangun sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Indonesia. Dan nama Istiqlal sendiri di ambil dari bahasa Arab yang berarti kemerdekaan. Maka proyek pembangunannya di mulai pada tahun 1961 atas prakarsa Presiden Soekarno. Dan di rancang oleh arsitek Frederich Silaban yang beragama Kristen. Hal ini menunjukkan semangat toleransi beragama yang tinggi di Indonesia. Di mana masjid terbesar di negara mayoritas Muslim ini di rancang oleh seorang non Muslim. Masjid ini selesai pada tahun 1978 dan sejak saat itu menjadi salah satu destinasi wisata religi. Dan pusat aktivitas keagamaan terpenting di Indonesia.

Masjid Istiqlal memiliki desain arsitektur yang sangat megah dan unik. Di bangun di atas lahan seluas 9,5 hektar. Masjid ini dapat menampung hingga 200.000 jamaah. Desainnya menggabungkan unsur-unsur modern dengan elemen tradisional Islam. Yang tercermin dalam kubah besar berdiameter 45 meter. Yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia 1945 dan menara setinggi 96,66 meter. Bagian dalam masjid juga sangat luas dengan pilar-pilar besar yang mendukung kubahnya. Terdapat juga ornamen geometris dan kaligrafi yang memperindah interior masjid. Menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan spiritualitas. 

Masjid Istiqlal juga menjadi simbol toleransi dan persatuan di Indonesia. Letaknya yang berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta. Melambangkan harmoni antar umat beragama di Indonesia. Maka keberadaan dua tempat ibadah ini berdampingan mencerminkan sikap saling menghormati. Dan kebersamaan yang terjalin di antara penganut agama yang berbeda. Hal ini menjadikan Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar pusat keagamaan. Tetapi juga simbol keberagaman yang menjadi fondasi Indonesia. Sebagai negara dengan beragam agama, suku dan budaya.

Sejarah Berdirinya Masjid Istiqlal

Pada tahun 1953 usulan untuk mendirikan masjid nasional ini mulai di bahas secara serius. Dan pada 1954 di bentuk panitia pembangunan. Namun peletakan batu pertama baru di lakukan pada 24 Agustus 1961 oleh Soekarno sendiri. Bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sejarah Berdirinya Masjid Istiqlal bermula dari gagasan Presiden Soekarno. Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945. Beliau ingin membangun sebuah masjid besar yang menjadi simbol syukur atas kemerdekaan. Maka sekaligus melambangkan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim. 

Pemilihan lokasi Masjid Istiqlal juga memiliki makna yang dalam. Masjid ini di bangun di bekas benteng Belanda tepat di seberang Istana Merdeka. Sebagai simbol kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan. Lebih menarik lagi arsitek yang di pilih untuk mendesain masjid adalah Frederich Silaban. Seorang Kristen Protestan dari Sumatera Utara. Keputusan ini mencerminkan semangat persatuan dan toleransi yang di usung oleh bangsa Indonesia. Yang tidak memandang agama dalam proyek sebesar ini. Maka pembangunan masjid ini membutuhkan waktu hampir 17 tahun melibatkan ribuan pekerja. Dan mengalami berbagai tantangan termasuk kondisi ekonomi Indonesia yang tidak stabil pada saat itu.

Masjid Istiqlal akhirnya di resmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto. Setelah di resmikan Istiqlal menjadi pusat kegiatan keagamaan nasional. Dan termasuk perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu masjid ini juga sering menjadi tempat kunjungan kenegaraan. Di mana para pemimpin dunia dari berbagai latar belakang agama datang untuk melihat keagungan arsitekturnya. Dan simbolismenya bagi toleransi antarumat beragama.

Desain Dan Kompetisi Masjid Kemerdekaan

Desain Dan Kompetisi Masjid Kemerdekaan lahir melalui arsitektur yang di selenggarakan pada tahun 1955. Kompetisi ini mengundang para arsitek dari seluruh Indonesia untuk mengajukan desain mereka. Dari 30 peserta yang mengikuti desain Frederich Silaban. Seorang arsitek Kristen asal Sumatera Utara terpilih sebagai pemenang. Desain Silaban menarik perhatian karena berhasil menggambarkan kemegahan dan simbolisme nasional. Dengan menggabungkan elemen modern dan nilai-nilai Islam. Struktur bangunan utama yang di dominasi oleh kubah besar dan menara tinggi. Mencerminkan kejayaan arsitektur Islam klasik yang di padukan dengan gaya modern minimalis. Kemenangan Silaban dalam kompetisi ini juga menjadi bukti bahwa proyek monumental ini. Mengedepankan nilai kebangsaan dan keterbukaan terlepas dari perbedaan agama.

Desain Silaban mengusung konsep yang monumental. Dengan mempertimbangkan kapasitas besar untuk jamaah. Mengingat statusnya sebagai masjid nasional. Kubah utama Istiqlal berdiameter 45 meter. Yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Sementara menara tunggal setinggi 96,66 meter mewakili 6.666 ayat dalam Al-Qur an. Bangunan utama masjid memiliki tujuh lantai yang melambangkan tujuh lapisan langit dalam ajaran Islam. Memberikan kesan spiritual yang mendalam. Pilar-pilar besar yang menopang kubah serta ruangan yang luas tanpa sekat. Memungkinkan pandangan mata leluasa ke arah mihrab dan mimbar. Maka menciptakan suasana ibadah yang khusyuk. Selain itu fasad bangunan yang sederhana namun elegan di perkaya dengan ornamen geometris dan kaligrafi Arab. Yang menghiasi dinding dalam dan luar masjid.

Dalam proses pembangunannya desain mengalami sejumlah revisi. Dan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Meski demikian prinsip dasar desain Silaban tetap di pertahankan. Penggunaan bahan-bahan lokal dalam konstruksi seperti marmer dan batu alam. Juga menjadi bagian penting dari visi Istiqlal sebagai bangunan yang mencerminkan identitas nasional. Desain Istiqlal tidak hanya di fokuskan pada aspek fungsional sebagai tempat ibadah. Tetapi juga di rancang sebagai ikon arsitektur. Yang mencerminkan semangat kemerdekaan dan persatuan bangsa Indonesia.

Sebuah Terowongan Silaturahmi Di Masjid Istiqlal

Sebuah Terowongan Silaturahmi Di Masjid Istiqlal merupakan salah satu inovasi terbaru. Yang di resmikan pada tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo. Maka terowongan ini menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang berada di seberangnya. Pembangunan terowongan ini merupakan simbol kuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dengan panjang sekitar 28 meter terowongan ini tidak hanya memfasilitasi. Maka akses lebih mudah bagi jamaah dan pengunjung kedua tempat ibadah. Tetapi juga menegaskan nilai-nilai persatuan dan harmoni yang di anut oleh bangsa Indonesia.

Proyek terowongan ini merupakan bagian dari revitalisasi besar-besaran Masjid Istiqlal. Yang melibatkan berbagai perbaikan dan peningkatan fasilitas masjid. Maka terowongan Silaturahmi di rancang dengan konsep modern. Namun tetap memperhatikan keselarasan arsitektur dan lingkungan sekitarnya. Dinding terowongan di hiasi dengan ornamen sederhana dan pencahayaan yang lembut. Menciptakan suasana yang nyaman dan teduh bagi pejalan kaki. Terowongan ini juga di lengkapi dengan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas. Menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif.

Keberadaan Terowongan Silaturahmi mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Terutama dalam konteks simbolisme kerukunan umat beragama. Hubungan yang harmonis antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Yang sudah terjalin sejak lama kini semakin di perkuat. Dengan adanya jalur fisik yang menghubungkan kedua tempat suci ini. Terowongan ini sering di jadikan contoh oleh berbagai pihak. Sebagai model toleransi beragama yang patut di contoh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Dalam berbagai kesempatan terowongan ini menjadi bukti nyata. Bahwa keberagaman dapat hidup berdampingan dengan damai di tengah perbedaan. Menjadikan sebagai simbol persatuan dalam keberagaman antara gereja katedral dan Masjid Istiqlal.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait