Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang
Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang

Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang

Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang
Avertebrata Adalah Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang

Avertebrata Adalah Kelompok Hewan Yang Tidak Memiliki Tulang Belakang Atau Tulang Punggung Antar Ruas Ruas Belakang. Mereka mencakup sekitar 95% dari seluruh spesies hewan di bumi. Dan dapat di temukan di berbagai habitat mulai dari laut dalam hingga daratan. Contoh aveterbrata yang umum di kenal adalah serangga moluska seperti siput dan kerang serta annelida cacing. Meskipun mereka tidak memiliki tulang belakang. Hewan ini memiliki berbagai adaptasi khusus yang memungkinkan mereka bertahan hidup dan berkembang biak. Misalnya serangga memiliki kerangka luar atau eksoskeleton. Yang melindungi tubuh mereka dari ancaman eksternal. Sementara moluska biasanya memiliki cangkang keras sebagai perlindungan.

Keanekaragaman Aveterbrata sangat luar biasa baik dalam bentuk tubuh maupun fungsi biologisnya. Contohnya serangga kelompok aveterbrata terbesar memainkan peran penting dalam ekosistem. Sebagai penyerbuk, dekomposer dan sumber makanan bagi hewan lain. Cnidaria seperti ubur-ubur dan anemon laut menggunakan tentakel mereka untuk menangkap mangsa. Dan melumpuhkannya dengan sengatan beracun. Sebagian aveterbrata seperti spons tampak sederhana secara struktural. Namun memiliki sistem filtrasi yang efisien untuk menyaring partikel makanan dari air. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun aveterbrata tidak memiliki struktur rangka internal seperti vertebrata. Mereka telah berevolusi dengan cara yang sangat efisien untuk mendukung keberlangsungan hidup mereka.

Dalam dunia ilmiah studi tentang aveterbrata memberikan wawasan penting tentang evolusi, fisiologi dan ekologi. Karena aveterbrata mencakup sebagian besar keanekaragaman hayati di bumi. Mereka juga menjadi fokus penting dalam upaya konservasi. Misalnya beberapa spesies serangga saat ini sedang menghadapi ancaman kepunahan akibat hilangnya habitat dan perubahan iklim. Dalam beberapa dekade terakhir penurunan populasi lebah. Yang merupakan penyerbuk utama banyak tanaman pangan telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Dengan memahami peran penting aveterbrata dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sisitim Sirkulasi Pada Avertebrata

Pada dasarnya sistem sirkulasi berfungsi untuk mengedarkan nutrisi, oksigen. Dan hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut limbah metabolik untuk di buang. Banyak avertebrata memiliki sistem sirkulasi terbuka. Di mana cairan tubuh yang di sebut hemolimfa mengalir bebas di dalam rongga tubuh hemocoel. Dan tidak sepenuhnya terbatasi oleh pembuluh darah. Sistem Sirkulasi Pada Avertebrata bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat kompleksitas hewan tersebut. Contoh hewan dengan sistem sirkulasi terbuka adalah serangga dan sebagian besar moluska. Dalam sistem ini jantung memompa hemolimfa ke rongga tubuh. Dan cairan tersebut mengelilingi organ-organ sebelum kembali ke jantung.

Di sisi lain beberapa avertebrata memiliki sistem sirkulasi tertutup. Di mana darah mengalir di dalam pembuluh darah yang terpisah dari cairan tubuh lainnya. Sistem ini lebih efisien dalam mengedarkan oksigen. Dan nutrisi ke jaringan serta mengeluarkan limbah. Contoh hewan avertebrata yang memiliki sistem sirkulasi tertutup adalah cacing annelida seperti cacing tanah. Pada annelida darah di pompa oleh jantung atau pembuluh kontraktil. Melalui pembuluh darah yang terbagi menjadi arteri, kapiler dan vena. Dengan sistem ini darah tetap berada di dalam pembuluh dan tidak bercampur dengan cairan tubuh lainnya. Yang memungkinkan transportasi zat lebih terfokus dan cepat.

Meski demikian ada juga kelompok avertebrata seperti spons dan cnidaria. Yang tidak memiliki sistem sirkulasi khusus. Mereka mengandalkan difusi langsung melalui permukaan tubuh mereka. Untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen karena tubuh mereka memiliki struktur sederhana. Dan sebagian besar sel mereka berada dekat dengan lingkungan eksternal. Difusi memungkinkan pertukaran gas dan zat lainnya secara langsung antara sel dan lingkungannya. Karena struktur tubuh mereka yang sederhana. Metode ini cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik mereka. Meskipun kurang efisien di bandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka atau tertutup.

Cara Reproduksi Seksual Pada Invertebrata

Cara Reproduksi Seksual Pada Invertebrata sangat beragam. Dan menunjukkan berbagai adaptasi yang berbeda. Untuk mendukung keberlangsungan spesies mereka. Pada dasarnya reproduksi seksual melibatkan peleburan sel kelamin jantan sperma dan betina sel telur. Untuk membentuk zigot yang akan berkembang menjadi individu baru. Banyak invertebrata memiliki jenis kelamin terpisah seperti pada serangga dan moluska. Di mana individu jantan menghasilkan sperma dan individu betina menghasilkan telur. Proses fertilisasi dapat terjadi secara internal di mana sperma di pindahkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi. Atau secara eksternal di mana sperma dan telur di lepaskan ke lingkungan untuk bertemu.

Pada beberapa invertebrata seperti cacing annelida terjadi hermafroditisme. Di mana satu individu memiliki organ kelamin jantan dan betina. Ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan sperma dan telur. Dan kadang-kadang bisa saling bertukar sperma saat kawin dengan sesama hermafrodit. Pada spesies cacing tanah misalnya kedua individu yang kawin akan saling memberikan sperma. Dan kemudian masing-masing akan membuahi telurnya sendiri. Hermafroditisme memberi keuntungan karena memungkinkan reproduksi bahkan jika populasi terbatas. 

Selain itu strategi reproduksi juga bisa sangat bervariasi tergantung pada habitat dan kondisi lingkungan. Beberapa invertebrata seperti terumbu karang Cnidaria melepaskan gamet mereka ke air. Pada waktu yang sama dalam suatu fenomena yang di sebut pemijahan massal. Hal ini meningkatkan peluang fertilisasi eksternal dalam lingkungan air yang luas. Sedangkan pada invertebrata darat seperti serangga fertilisasi internal lebih umum karena lingkungannya lebih kering. Dan proses ini melindungi gamet dari dehidrasi.

Beberapa Ciri Dan Fisik Hewan Avertebrata

Beberapa Ciri Dan Fisik Hewan Avertebrata memiliki berbagai yang berbeda. Tergantung pada kelompok atau filum mereka namun secara umum. Salah satu ciri utama yang menonjol adalah ketiadaan tulang belakang. Tidak seperti vertebrata yang memiliki rangka internal. Avertebrata seringkali memiliki struktur tubuh yang lebih sederhana. Banyak avertebrata memiliki eksoskeleton seperti serangga dan krustasea. Yang berfungsi sebagai rangka luar untuk melindungi tubuh dan mendukung pergerakan. Eksoskeleton ini umumnya terbuat dari kitin yang kuat namun ringan. Pada moluska seperti kerang dan siput cangkang keras terbuat dari kalsium karbonat berfungsi sebagai perlindungan.

Ukuran dan bentuk tubuh avertebrata sangat bervariasi. Serangga sebagai kelompok avertebrata terbesar. Memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian utama kepala, dada toraks dan perut abdomen. Serta memiliki enam kaki dan seringkali sepasang antena. Di sisi lain kelompok seperti ubur-ubur dari filum cnidaria memiliki tubuh yang sangat berbeda. Dengan struktur payung berbentuk lonceng yang di isi air. Dan tentakel di sekelilingnya untuk menangkap mangsa. Bentuk tubuh avertebrata sangat tergantung pada habitat dan cara hidup mereka. 

Ciri lain dari avertebrata adalah sistem tubuh mereka yang dapat sangat beragam. Sebagian besar memiliki sistem pernapasan yang sederhana. Seperti difusi langsung melalui kulit pada cacing atau sistem trakea pada serangga. Sistem saraf mereka juga bervariasi dari sistem saraf sederhana. Seperti pada ubur-ubur yang hanya terdiri dari jaringan saraf. Hingga sistem yang lebih kompleks pada serangga yang memiliki otak dan simpul saraf. Sistem pencernaan juga bervariasi pada cacing tanah. Misalnya mereka memiliki saluran pencernaan lengkap dengan mulut, usus dan anus mengenai Avertebrata

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait