Hot
Atrial Fibrilasi (AF): Gangguan Irama Jantung Pemicu Strok
Atrial Fibrilasi (AF): Gangguan Irama Jantung Pemicu Strok

Atrial Fibrilasi (AF): Gangguan Irama Jantung Pemicu Strok Yang Wajib Kalian Ketahui Dengan Berbagai Faktanya. Halo para pembaca yang peduli dengan kesehatan jantung anda! Tahukah anda bahwa ada satu jenis gangguan irama jantung yang sering luput dari perhatian. Namun diam-diam menyimpan bahaya yang sangat fatal? Kita sering fokus pada serangan jantung. Akan tetapi ada ancaman lain yang datang dari detak yang tak beraturan: Atrial Fibrilasi (AF). Ia bukan sekadar kondisi jantung berdebar cepat atau sesekali bergetar. Ini adalah gangguan serius di mana bilik atas jantung (atrium) berdenyut secara kacau, bukan teratur. Dan inilah bagian yang paling mengkhawatirkan. Terlebih detak jantung yang tidak normal ini sangat berpotensi membentuk gumpalan darah di jantung anda. Lalu, ke mana perginya gumpalan darah mematikan itu? Sayangnya, gumpalan ini bisa terlepas, bergerak cepat melalui pembuluh darah, dan langsung menyumbat aliran darah ke otak. Mari kita selami lebih dalam untuk memahaminya.
Mengenai ulasan tentang Atrial Fibrilasi (AF): gangguan irama jantung pemicu strok telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Definisinya
Ia merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung (aritmia) yang di tandai dengan kontraksi ruang jantung bagian atas (atrium) yang tidak teratur. Serta yang sangat cepat, dan tidak sinkron dengan ruang jantung bagian bawah (ventrikel). Pada kondisi normal, detak jantung bekerja secara teratur dengan irama listrik yang terkoordinasi. Sehingga aliran darah mengalir lancar dari atrium menuju ventrikel dan kemudian dipompa ke seluruh tubuh. Namun, pada atrial fibrilasi, impuls listrik di atrium menjadi kaca. Maka akan menyebabkan atrium bergetar (fibrilasi) alih-alih berkontraksi secara normal. Akibat dari gangguan irama ini, aliran darah di atrium menjadi tidak stabil dan dapat tertahan. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan penggumpalan darah (trombus) di dalam atrium. Jika bekuan darah ini terbawa ke aliran darah menuju otak. Tentu bisa menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah otak dan memicunya.
Atrial Fibrilasi (AF): Gangguan Irama Jantung Pemicu Strok Yang Wajib Di Pahami
Kemudian juga masih membahas Atrial Fibrilasi (AF): Gangguan Irama Jantung Pemicu Strok Yang Wajib Di Pahami. Dan fakta lainnya adalah:
Risiko Utamanya Stroke Mendadak
Hal ini adalah risiko terjadinya stroke mendadak. Pada kondisi normal, darah yang mengalir melalui atrium menuju ventrikel bergerak lancar. Dan juga tidak mengalami hambatan. Namun, pada penderita AFib, atrium tidak lagi berkontraksi dengan teratur. Namun melainkan hanya bergetar tidak beraturan. Getaran ini membuat aliran darah di dalam atrium menjadi lambat dan cenderung “menggenang”. Kondisi tersebut meningkatkan kemungkinan terbentuknya gumpalan darah (trombus) di dalam atrium. Terutama di bagian yang disebut left atrial appendage (kantong kecil di atrium kiri). Bahaya muncul ketika gumpalan darah ini terlepas dari atrium. Serta yang ikut terbawa aliran darah menuju otak. Jika gumpalan tersebut menyumbat pembuluh darah otak, aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan otak akan terhenti mendadak. Inilah yang kemudian menimbulkan stroke iskemik.
Kemudian salah satu jenis stroke yang paling umum pada pasien dengan atrial fibrilasi. Karena terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa tanda peringatan yang jelas. Maka kondisi ini di kenal sebagai stroke mendadak. Secara statistik, penderita atrial fibrilasi memiliki risiko stroke 5 kali lebih tinggi. Jika di bandingkan orang yang tidak mengalami gangguan irama jantung ini. Tidak hanya itu, stroke akibat AFib juga cenderung lebih berat, lebih sulit pulih. Dan lebih berisiko menimbulkan kecacatan permanen maupun kematian. Inilah yang menjadikan AFib sebagai salah satu kondisi medis yang sangat perlu di waspadai. Serta yang di kendalikan sejak dini. Selain meningkatkan risiko stroke, AFib juga dapat memperparah komplikasi lain. Misalnya, pada pasien yang sudah pernah mengalami stroke sebelumnya. Dan adanya AFib membuat kemungkinan terjadinya stroke berulang jauh lebih tinggi. Hal ini di sebabkan oleh proses pembekuan darah yang mudah kembali terbentuk.
Bukan Sekadar Berdebar: Atrial Fibrilasi Bisa Kirim Anda Ke Strok!
Selain itu, masih membahas Bukan Sekadar Berdebar: Atrial Fibrilasi Bisa Kirim Anda Ke Strok!. Dan fakta lainnya adalah:
Gejala Yang Sering Terjadi
Hal ini yang menunjukkan diri melalui sejumlah gejala yang dapat di rasakan penderita. Meskipun pada sebagian kasus kondisi ini juga bisa sama sekali tidak menimbulkan keluhan. Gejala yang paling umum di alami adalah jantung berdebar-debar atau palpitasi. Terlebihnya yaitu perasaan detak jantung yang tidak teratur, sangat cepat. Ataupun terasa meloncat-loncat tanpa pola. Maka sensasi ini sering membuat penderita merasa cemas dan tidak nyaman. Dan juga seolah jantung berdetak lebih keras dari biasanya. Selain itu, atrial fibrilasi juga membuat kinerja jantung menjadi kurang efisien. Terlebihnya dalam memompa darah. Sehingga tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Hal ini menimbulkan rasa mudah lelah, cepat letih. Serta mudah lemas bahkan ketika hanya melakukan aktivitas ringan.
Gejala lain yang sering muncul adalah sesak napas, terutama saat beraktivitas, menaiki tangga. Dan bahkan saat berbaring. Hal ini di sebabkan oleh berkurangnya kemampuan jantung dalam memompa darah secara optimal. Sehingga sistem pernapasan ikut terbebani. Pada beberapa orang, kondisi ini juga menimbulkan rasa pusing, kepala terasa ringan. Atau hampir pingsan karena aliran darah ke otak terganggu. Dalam keadaan yang lebih parah, penderita dapat benar-benar kehilangan kesadaran. Tidak jarang pula keluhan berupa rasa nyeri, tekanan. Kemudian ketidaknyamanan di dada menyertai kondisi ini. Maka yang bisa menjadi pertanda adanya masalah jantung lebih serius. Namun yang perlu di waspadai, atrial fibrilasi juga bisa hadir tanpa gejala sama sekali. Serta yang di kenal sebagai silent AFib. Kondisi ini berbahaya karena meskipun tidak menimbulkan keluhan, risiko terbentuknya bekuan darah. Dan terjadinya stroke tetap tinggi. Pada sebagian pasien lain, gejala dapat muncul dan hilang secara bergantian. Jadi mengenalnya sebagai atrial fibrilasi paroksismal.
Bukan Sekadar Berdebar: Atrial Fibrilasi Bisa Kirim Anda Ke Strok Yang Harus Di Kenali
Selanjutnya juga masih membahas Bukan Sekadar Berdebar: Atrial Fibrilasi Bisa Kirim Anda Ke Strok Yang Harus Di Kenali. Dan fakta lainnya adalah:
Faktor Risiko Terkena AFib
Atrial fibrilasi tidak muncul begitu saja. Namun melainkan di pengaruhi oleh sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya. Faktor usia menjadi salah satu pemicu paling dominan. Karena semakin bertambahnya umur, terutama di atas 60 tahun, struktur. Dan juga fungsi jantung cenderung mengalami perubahan yang membuat irama listrik jantung lebih mudah terganggu. Kondisi inilah yang menjelaskan mengapa atrial fibrilasi lebih banyak di temukan pada kelompok usia lanjut. Selain faktor usia, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga memiliki peran besar. Tekanan darah yang tinggi secara kronis menyebabkan dinding atrium menebal dan melemah. Sehingga berisiko memicu terjadinya gangguan irama jantung. Faktor lain yang juga signifikan adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung. Ataupun adanya kelainan pada katup jantung. Semua kondisi tersebut dapat mengubah struktur maupun cara kerja jantung.
Serta yang pada akhirnya mengacaukan aliran listrik normal di atrium. Diabetes termasuk faktor risiko tambahan. Karena kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan memengaruhi fungsi jantung. Begitu pula dengan gangguan pada kelenjar tiroid. Tentunya terutama hipertiroidisme. Dan yang dapat memicu detak jantung lebih cepat dan tidak teratur. Selain penyakit medis, gaya hidup juga berkontribusi terhadap risiko atrial fibrilasi. Konsumsi alkohol berlebihan, kebiasaan merokok. Kemudian juga obesitas terbukti meningkatkan peluang terjadinya gangguan irama jantung ini. Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat turut memperburuk kondisi tersebut. Pada sebagian orang, faktor genetik atau riwayat keluarga dengan atrial fibrilasi juga bisa menjadi penyebab. Meskipun pengaruhnya tidak sebesar faktor usia dan gaya hidup.
Jadi itu dia beberapa fakta dari gangguan irama jantung pemicu strok yaitu Atrial Fibrilasi (AF).