BeritaHangat24

Kumpulan Informasi Berita Terviral

FoodHealth

Menggoreng Terong Bisa Menyebabkan Kolestrol?

Menggoreng Terong Bisa Menyebabkan Kolestrol?
Menggoreng Terong Bisa Menyebabkan Kolestrol?

Menggoreng Terong Memang Salah Satu Metode Yang Sering Di Gunakan Untuk Mengolah Terong, Menghasilkan Hidangan Lezat. Namun, meskipun enak, ternyata Menggoreng Terong bisa jadi bukan pilihan yang paling sehat. Simak artikel berikut untuk mengetahui potensi bahaya dari Menggoreng Terong.

Terong, atau Solanum melongena, adalah tumbuhan yang berasal dari Asia, khususnya India. Terong matang biasanya memiliki warna ungu dari terang hingga gelap, dengan bentuk yang bervariasi dari bulat hingga lonjong dan daging yang empuk.

Banyak yang belum tahu bahwa terong sebenarnya kaya akan nutrisi, termasuk serat. Serat dalam terong berperan penting dalam mencegah masalah pencernaan seperti sembelit dan membantu mengontrol berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Selain serat, terong mengandung berbagai vitamin dan mineral penting. Vitamin C dalam terong mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu penyerapan zat besi. Selanjutnya, Vitamin K dalam terong bermanfaat untuk mencegah pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang. Vitamin B6 dan folat dalam terong juga mendukung fungsi otak dan perkembangan sel-sel darah.

Tak hanya itu, terong juga mengandung senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Anthocyanin, yang memberikan warna ungu pada terong, di kaitkan dengan perlindungan kesehatan jantung dan pengurangan risiko penyakit kronis.

Terong dapat diolah dengan berbagai cara, seperti di tumis, di jadikan sambal, di goreng, atau di panggang. Salah satu hidangan terong yang populer adalah Ratatouille, hidangan khas Perancis yang menggunakan terong ungu sebagai bahan utama. Hidangan sederhana dari Eropa ini diolah dengan cara di panggang, yang dapat menjadi alternatif lebih sehat di bandingkan menggoreng.

Menggoreng Terong Dapat Memiliki Dampak Negatif

Solanum melongena, atau terong, adalah tumbuhan yang berasal dari Asia, khususnya dari India. Terong matang umumnya memiliki warna ungu yang bervariasi dari terang hingga gelap. Dan bisa berbentuk bulat atau lonjong dengan daging yang empuk.

Terong kaya akan nutrisi penting, seperti serat dan vitamin K. Serat dalam terong berfungsi mendukung kesehatan pencernaan dengan membantu mencegah sembelit. Selain itu, serat juga membantu mengontrol berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama. Vitamin K dalam terong memainkan peran penting dalam mencegah pembekuan darah. Serta mendukung kesehatan tulang, memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kita.

Menggoreng terong adalah metode yang populer untuk mengolahnya menjadi hidangan yang renyah dan lezat. Namun, meski menggugah selera, Menggoreng Terong Dapat Memiliki Dampak Negatif terhadap kesehatan. Selama proses penggorengan, terong menyerap banyak minyak, yang secara drastis meningkatkan kadar lemak dan kalori dalam hidangan tersebut. Lemak jenuh yang terkandung dalam minyak goreng dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya jika di konsumsi secara berlebihan.

Selain itu, proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya, seperti akrolein dan hidrokarbon polisiklik aromatik, terutama jika minyak di gunakan berulang kali pada suhu tinggi. Senyawa-senyawa ini adalah karsinogen potensial yang dapat meningkatkan risiko kanker jika di konsumsi dalam jumlah besar.

Penggorengan juga dapat mengurangi kandungan nutrisi terong. Vitamin C, misalnya, adalah vitamin yang sangat rentan terhadap panas. Selama proses penggorengan, vitamin C dapat rusak dan hilang, sehingga terong goreng mungkin tidak memberikan manfaat nutrisi sebanyak terong yang di masak dengan metode lain.

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan terong, di sarankan untuk menggunakan metode memasak yang lebih sehat. Memanggang, merebus, atau menumis terong dengan sedikit minyak dapat membantu mempertahankan lebih banyak nutrisi dan menghindari penambahan lemak berlebihan. Jadi, ada baiknya, terong jangan di goreng ya!

Resep Terong Balado

Cara pengolahan terong sebenarnya sangat banyak seperti di tumis, di sambal, di goreng bahkan di panggang. Salah satu, hidangan terong yang popupler adalah Ratatouille. Ratatouille adalah hidangan khas Perancis yang menggunakan terong ungu sebagai bahan utama. Hidangan sederhana dari eropa ini di olah dengan cara di panggang. Sementara itu, salah satu hidangan terong yang sangat populer di Indonesia adalah Terong Balado. Berikut adalah Resep Terong Balado.

Bahan:

Terong (pilih terong yang segar dan berwarna cerah), potong-potong sesuai selera

Minyak goreng untuk menggoreng terong

2 buah tomat, potong dadu

1 buah bawang merah, cincang halus

3 siung bawang putih, cincang halus

5 buah cabai merah besar (sesuai selera), cincang halus

2 lembar daun jeruk, iris halus

1 batang serai, memarkan

Garam dan gula secukupnya

Air secukupnya

Langkah-langkah:

Potong terong sesuai selera, dan goreng dalam minyak panas hingga matang dan berwarna kecoklatan. Tiriskan terong yang telah digoreng.

Panaskan sedikit minyak dalam wajan. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.

Masukkan cabai merah yang telah dihaluskan ke dalam tumisan bawang. Tambahkan daun jeruk dan serai, aduk rata.

Setelah bumbu-bumbu telah matang, tambahkan potongan tomat ke dalam wajan. Masak hingga tomat menjadi lembut.

Masukkan terong yang telah digoreng ke dalam wajan, aduk rata dengan bumbu.

Tambahkan garam dan gula secukupnya sesuai selera. Aduk rata dan biarkan sebentar hingga semua bahan tercampur dengan baik.

Tuangkan air secukupnya untuk membuat saus, dan biarkan masak hingga saus mengental.

Setelah matang, angkat dan sajikan Terong Balado dalam piring saji.

Resep ini menghasilkan hidangan terong yang lezat dengan cita rasa pedas dan gurih. Selamat mencoba!

Kaya Akan Nutrisi

Terong adalah salah satu jenis sayuran yang sudah tak asing lagi di Indonesia. Faktanya, terong juga Kaya Akan Nutrisi seperti serat. Terong juga mengandung vitamin K membantu mencegah pembekuan darah dan kesehatan tulang. Selain itu, Terong juga di anggap sebagai pilihan yang baik untuk penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau masalah asam lambung. Salah satunya, terong memiliki kandungan serat yang dapat membantu mengurangi gejala GERD. Serat membantu memperlambat pencernaan, mengurangi kecenderungan refluks asam, dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu menghindari makanan yang memicu refluks.

Terong juga rendah kalori dan lemak, sehingga cocok untuk penderita GERD yang umumnya disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan tidak terlalu berat. Selain itu, terong memiliki kandungan air yang tinggi, yang dapat membantu menjaga hidrasi dan meminimalkan risiko iritasi pada saluran pencernaan.

Namun, pemilihan cara pengolahan terong juga dapat berpengaruh. Terong yang di masak dengan cara di panggang, di goreng atau di rebus mungkin lebih baik daripada yang di goreng. Hal ini karena metode penggorengan dapat meningkatkan kadar lemak dan potensial untuk memicu refluks asam. Selain itu, proses penggorengan dapat meningkatkan kadar lemak dalam terong. Terong yang di goreng sering kali menyerap jumlah minyak yang cukup besar, yang dapat menyebabkan peningkatan kalori dan kadar lemak jenuh dalam hidangan tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari Menggoreng Terong.