BeritaHangat24

Kumpulan Informasi Berita Terviral

Food

Keju Sebuah Budaya Kuliner Dengan Olahan Susu

Keju Sebuah Budaya Kuliner Dengan Olahan Susu
Keju Sebuah Budaya Kuliner Dengan Olahan Susu

Keju Adalah Produk Olahan Susu Yang Telah Menjadi Bagian Penting Dari Berbagai Budaya Kuliner Di Seluruh Dunia. Proses pembuatan keju melibatkan penggumpalan susu dengan bantuan enzim. Yang di sebut rennet yang kemudian memisahkan dadih dari whey. Setelah proses pemisahan ini dadih di padatkan dan di bentuk menjadi keju. Ada berbagai jenis tergantung pada sumber susu yang di gunakan. Metode pematangan dan bahan tambahan lainnya. Contohnya ada keju keras seperti cheddar dan parmesan serta lunak seperti brie dan camembert.

Keju memiliki sejarah panjang yang dapat di telusuri ribuan tahun ke belakang. Asal mula pembuatan di perkirakan berasal dari Timur Tengah atau Eropa. Ketika manusia mulai menjinakkan hewan dan memerah susu mereka. Selama berabad-abad teknik pembuatan berkembang dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Setiap wilayah memiliki jenis khasnya sendiri yang di sesuaikan. Dengan kondisi iklim, jenis hewan ternak dan bahan-bahan lokal. Misalnya keju feta yang asin dan tajam berasal dari Yunani sementara mozzarella yang lembut dan kenyal berasal dari Italia.

Selain di gunakan dalam berbagai hidangan juga kaya akan kandungan gizi. Keju adalah sumber protein yang baik, kalsium dan lemak yang penting untuk kesehatan tulang dan otot. Namun karena kandungan lemak dan garamnya yang tinggi. Konsumsi harus tetap di lakukan dengan bijak terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Keju dapat di nikmati langsung sebagai camilan di sajikan dengan anggur. Atau di gunakan dalam berbagai masakan seperti pizza, pasta dan sandwich.

Awal Penemuan Keju

Asal usul keju dapat di telusuri ribuan tahun lalu jauh sebelum sejarah tertulis. Di yakini bahwa pertama kali di buat secara tidak sengaja oleh para penggembala. Yang menyimpan susu dalam kantung terbuat dari perut hewan yang mengandung enzim rennet alami. Proses ini menyebabkan susu menggumpal menjadi dadih dan whey. Dan dadih yang mengental kemudian di konsumsi sebagai bentuk awal. Awal Penemuan Keju ini kemungkinan besar terjadi di Timur Tengah atau Eropa. Ketika manusia mulai menjinakkan hewan seperti sapi, kambing dan domba untuk susu.

Seiring waktu teknik pembuatan berkembang dan menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan dan migrasi. Di Eropa pembuatan berkembang pesat terutama di wilayah seperti Yunani dan Roma Kuno. Di mana keju menjadi bagian penting dari diet harian. Masyarakat Romawi bahkan membantu menyebarkan praktik pembuatan. Ke seluruh Eropa selama penaklukan mereka. Setiap daerah kemudian mengembangkan variasi keju yang unik. Tergantung pada kondisi iklim, jenis ternak dan ketersediaan bahan baku. Misalnya parmesan berasal dari Italia sementara Roquefort yang terbuat dari susu domba berasal dari Prancis.

Keju tidak hanya menjadi makanan pokok tetapi juga produk yang di hargai dalam berbagai budaya. Di banyak wilayah di perlakukan sebagai simbol status sosial dan bahkan di gunakan sebagai alat tukar. Misalnya di Eropa Abad Pertengahan sering di perdagangkan. Sebagai barang mewah dan di anggap memiliki nilai tinggi. Penggunaan dalam masakan juga semakin berkembang. Dengan variasi cara penyajian yang menambah cita rasa dan tekstur dalam hidangan. Hingga kini tetap menjadi salah satu produk makanan yang paling di cari dan di hargai di seluruh dunia.

Proses Pembuatan Cheese

Proses Pembuatan Cheese di mulai dengan bahan utama. Yaitu susu yang bisa berasal dari sapi, kambing, domba atau hewan lainnya. Langkah pertama adalah memanaskan susu hingga suhu tertentu. Tergantung pada jenis keju yang akan di buat. Setelah di panaskan enzim rennet atau asam. Seperti cuka atau jus lemon di tambahkan untuk menggumpalkan susu. Proses ini memisahkan cairan menjadi dadih curd yang padat dan whey cairan yang terpisah dari susu. Dadih yang terbentuk akan menjadi dasar untuk cheese sementara whey sering di buang. Atau di gunakan untuk keperluan lain seperti pakan ternak.

Setelah dadih terbentuk langkah berikutnya adalah pemotongan dan pemadatan. Dadih di potong menjadi potongan kecil untuk membantu mengeluarkan lebih banyak cairan. Ukuran potongan ini memengaruhi tekstur akhir cheese di mana potongan kecil biasanya menghasilkan cheese yang lebih keras. Setelah di potong dadih kemudian di panaskan lagi dan di aduk untuk mengeluarkan sisa whey. Proses pemanasan ini juga membantu mengatur kadar kelembaban dan kekerasan cheese. Setelah whey terkuras dadih di kumpulkan, di tekan dan di bentuk sesuai dengan jenis cheese yang di inginkan.

Langkah terakhir dalam pembuatan cheese adalah pematangan atau aging. Beberapa jenis cheese seperti cheese feta atau ricotta. Dapat langsung di konsumsi tanpa melalui proses pematangan. Namun untuk cheese yang lebih keras seperti cheddar atau gouda pematangan di perlukan untuk meningkatkan rasa dan tekstur. Cheese di biarkan matang dalam kondisi yang terkontrol. Dengan kelembaban dan suhu yang di sesuaikan biasanya selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun. Selama proses ini enzim dan bakteri alami dalam cheese menguraikan protein dan lemak. Menghasilkan rasa yang lebih kompleks dan aroma yang khas.

Berbagai Keju

Berbagai Jenis Keju yang di bedakan berdasarkan tekstur, rasa dan proses pembuatannya. Salah satu jenis keju yang paling di kenal adalah keju keras seperti cheddar dan parmesan. Keju keras ini memiliki tekstur padat karena kadar air yang rendah. Hasil dari proses pemadatan dan pematangan yang lama. Parmesan misalnya bisa matang hingga dua tahun menghasilkan rasa yang tajam dan kaya. Jenis ini sering di gunakan sebagai taburan dalam hidangan pasta atau salad. Di sisi lain cheddar memiliki rasa yang lebih lembut dan sering di gunakan dalam sandwich, burger atau sebagai camilan.

Keju lunak merupakan kategori lain yang terkenal seperti brie dan camembert. Jenis ini memiliki tekstur yang lembut dan kulit luar yang berjamur. Proses pematangannya lebih singkat yang membuat teksturnya lebih creamy dan mudah meleleh. Jenis ini sering di sajikan dengan roti atau buah-buahan dan cocok di nikmati bersama anggur. Selain itu mozzarella juga termasuk dalam keju lunak meskipun tidak melalui proses pematangan. Mozzarella di kenal dengan teksturnya yang kenyal dan sering di gunakan dalam pizza karena kemampuannya yang baik dalam meleleh.

Selain Jenis keras dan lunak ada juga keju biru yang di cirikan oleh warna kebiruan. Yang berasal dari jamur yang tumbuh di dalamnya. Contoh populer dari keju biru adalah Roquefort dan Gorgonzola. Keju biru memiliki rasa yang tajam dan aroma yang kuat. Yang di hasilkan oleh proses pematangan dengan penambahan jamur khusus. Keju ini sering di gunakan sebagai tambahan dalam saus. Atau dressing salad karena memberikan kedalaman rasa yang khas. Biasanya di sukai oleh pecinta yang mencari cita rasa yang lebih kompleks dan berani oleh Keju.