Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII
Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII

Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII

Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII
Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII

Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII Dengan Berbagai Ciri Khas Menarik Dari Budaya Mereka. Halo teman-teman pembaca setia! Di tengah hiruk pikuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dan juga seringkali kita di suguhkan pemandangan unik yang menunjukkan indahnya keberagaman. Serta baru-baru ini, sebuah momen tak terduga berhasil mencuri perhatian banyak orang. Tentunya seorang turis asal Pakistan dengan penuh semangat memainkan alat musik tradisional Bengkulu, Dol. Video singkat yang viral ini tidak hanya menampilkan keindahan musik tradisional Indonesia. Akan tetapi juga membuktikan bagaimana budaya dapat melampaui batas-batas geografis. Dengan lihai dan penuh penghayatan, turis tersebut berhasil Bikin Kagum penonton. Ia seolah sudah lama mengenal alat musik yang terbuat dari kulit sapi dan kayu ini. Itu menunjukkan bahwa musik dan seni adalah bahasa universal yang mampu menyatukan orang dari berbagai latar belakang.

Mengenai ulasan tentang Bikin Kagum! turis Pakistan lihai main alat musik dol di TMII telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Asal-Usul Dan Ciri Khas

Dol adalah alat musik tradisional khas Bengkulu yang memiliki bentuk menyerupai gendang besar. Ataupun di sebut bedug, dengan suara hentakan yang dalam dan bergema. Serta asal-usulnya tidak lepas dari jejak migrasi masyarakat Asia Selatan. Dan khususnya dari India dan sekitarnya, yang kemudian menetap di pesisir Bengkulu sejak berabad-abad lalu. Dari kontak budaya tersebut lahirlah Dol, yang sejak awal erat kaitannya dengan tradisi Tabot. Terlebihnya sebuah peringatan setiap 1 Muharram untuk mengenang peristiwa Karbala dan wafatnya Imam Husain. Pada mulanya, Dol hanya di mainkan dalam konteks ritual Tabot. Dan di anggap sakral, tetapi seiring waktu penggunaannya meluas. Kemudian menjadi bagian dari pertunjukan budaya, festival rakyat, hingga hiburan dalam acara-acara resmi. Secara fisik, Dol biasanya di buat dari batang kayu besar atau bonggol kelapa.

Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII Yang Menarik Perhatian

Kemudian juga masih membahas Bikin Kagum, Turis Pakistan Lihai Main Alat Musik Dol Di TMII Yang Menarik Perhatian. Dan fakta lainnya adalah:

Fungsi Budaya Dan Perkembangan

Dol, alat musik tradisional khas Bengkulu, tidak hanya berfungsi sebagai pengiring ritme dalam sebuah pertunjukan. Akan tetapi juga memiliki peran budaya yang sangat dalam. Pada awal kemunculannya, Dol identik dengan tradisi Tabot. Tentunya sebuah upacara keagamaan masyarakat Bengkulu yang dilaksanakan setiap 1–10 Muharram. Terlebihnya untuk memperingati peristiwa Karbala. Dalam konteks ini, Dol berfungsi sebagai instrumen sakral yang hanya di mainkan dalam rangkaian ritual Tabot. sehingga setiap dentumannya di anggap membawa makna spiritual dan penghormatan. Suara Dol yang menghentak di percaya mampu menghadirkan nuansa khidmat. Serta yang sekaligus membangkitkan rasa kebersamaan dalam prosesi religius tersebut. Seiring perjalanan waktu, fungsinya mulai mengalami transformasi. Dari sebuah alat musik ritual yang eksklusif. Dan Dol kini berkembang menjadi simbol budaya masyarakat Bengkulu secara luas.

Dentumannya tidak lagi terbatas pada Tabot. Namun melainkan juga hadir dalam acara pernikahan, penyambutan tamu kehormatan. Serta dengan pesta rakyat, hingga festival seni. Pergeseran fungsi ini menunjukkan bahwa Dol telah melampaui sekadar instrumen ritual. Dan juga menjadi representasi identitas kolektif masyarakat Bengkulu. Dol menjadi suara penyatu, yang memanggil orang untuk berkumpul, merayakan. Terlebih juga merasakan energi budaya yang sama. Perkembangan Dol juga semakin menguat setelah pemerintah daerah. Dan juga komunitas seni berupaya mengangkatnya ke tingkat nasional bahkan internasional. Penampilannya tidak jarang di tampilkan di acara resmi negara. Kemudian festival budaya nusantara, hingga kolaborasi dengan alat musik tradisional dan modern dari berbagai belahan dunia. Bahkan, pengakuannya sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional. Serta menegaskan posisi Dol sebagai ikon Bengkulu yang patut di lestarikan. Muncul pula gebrakan pertunjukan massal, seperti tabuhan 500 Dol yang memecahkan rekor.

Liburan Tak Terduga, Pelancong Pakistan Terpesona Dengan Musik Dol Bengkulu

Selain itu, masih membahas Liburan Tak Terduga, Pelancong Pakistan Terpesona Dengan Musik Dol Bengkulu. Dan fakta menarik lainnya adalah:

Pengakuan Dan Ekspansi Nasional–Internasional

Dol, alat musik khas Bengkulu, tidak hanya hidup dalam ruang tradisi lokal. Akan tetapi juga telah mendapat pengakuan resmi dan ekspansi luas. Terlebih hingga ke kancah nasional maupun internasional. Sejak tahun 2021, Dol telah di tetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional, sebuah pengakuan yang menegaskan bahwa instrumen ini. Namun bukan sekadar bagian dari kebiasaan daerah, melainkan warisan budaya yang harus di lestarikan. Serta juga di jaga oleh bangsa Indonesia. Status ini menjadi bukti bahwa Dol memiliki nilai historis, artistik, dan sosial yang tinggi. Sehingga layak dipandang sebagai identitas budaya Bengkulu di tingkat nasional. Pengakuan tersebut membuka jalan bagi ekspansi Dol ke berbagai pentas besar. Di tingkat nasional, Dol kerap hadir dalam perayaan kenegaraan, festival seni. Dan hingga kolaborasi dengan musik etnik dari provinsi lain.

Salah satu momen monumental adalah ketika Dol di tampilkan dalam kolaborasi. Tentunya dengan 66 alat musik tradisional dari 33 provinsi pada peringatan HUT TMII. Dalam pertunjukan itu, Dol tidak hanya hadir sebagai suara khas Bengkulu. Akan tetapi juga menyatu dalam harmoni lintas budaya nusantara. Kemudian juga menunjukkan fleksibilitasnya untuk beradaptasi dengan beragam irama daerah lain. Di level internasional, Dol sudah menorehkan prestasi yang membanggakan. Grup musik Dol pernah tampil di Singapore Art Festival. Terlebih yang mendapatkan penghargaan sebagai penampilan terbaik. Serta memukau audiens dalam Rainforest World Music Festival di Sarawak, Malaysia. Selain itu, berbagai kolaborasi internasional juga memperlihatkan bagaimana Dol mampu bersanding dengan alat musik dari negara lain. Contohnya seperti Korea Selatan, Bulgaria, Rusia, hingga Malaysia. Tentunya dalam berbagai festival budaya. Keterlibatan ini menandai bahwa Dol bukan hanya di terima. Namun juga diapresiasi sebagai instrumen.

Liburan Tak Terduga, Pelancong Pakistan Terpesona Dengan Musik Dol Bengkulu Dan Mahir Memainkannya

Selanjutnya juga masih membahas Liburan Tak Terduga, Pelancong Pakistan Terpesona Dengan Musik Dol Bengkulu Dan Mahir Memainkannya. Dan fakta menarik lainnya adalah:

Momen Turis Pakistan Menabuh Dol Di TMII

Hal ini menjadi gambaran menarik tentang bagaimana budaya lokal mampu menjangkau dan memikat hati masyarakat dunia. Dan kejadian ini tidak hanya sekadar aktivitas wisata biasa. Namun melainkan sebuah interaksi lintas budaya yang sarat makna. Di tengah suasana wisata edukatif TMII, turis tersebut tampak antusias mencoba alat musik tradisional khas Bengkulu. Serta membuktikan bahwa Dol memiliki daya tarik universal yang bisa di nikmati siapa saja. meski tanpa latar belakang budaya yang sama. Ketika tangannya mulai menghentakkan stik ke permukaan Dol, suara dentuman yang dalam. Serta juga ritmis langsung mengisi ruang Anjungan Bengkulu. Bagi pengunjung lokal, momen itu menghadirkan kebanggaan tersendiri.

Kemudian juga warisan budaya mereka di apresiasi oleh orang dari belahan dunia lain. Sementara bagi sang turis, pengalaman ini lebih dari sekadar hiburan. Namun melainkan pintu untuk merasakan denyut sejarah, tradisi, dan energi masyarakat Bengkulu secara langsung. Dentuman Dol yang menghentak bukan hanya memberi sensasi musikal. Akan tetapi juga getaran emosional yang sulit di temukan pada alat musik modern. Momen tersebut juga menegaskan posisi Dol sebagai media diplomasi budaya yang efektif. Tanpa perlu banyak kata, suara Dol mampu menyampaikan cerita panjang tentang akulturasi. Kemudian kebersamaan, dan identitas masyarakat Bengkulu. Ia memperlihatkan bahwa warisan budaya tidak berhenti pada seremoni lokal. Akan tetapi bisa menjadi pengalaman interaktif yang melibatkan orang dari berbagai bangsa.

Jadi itu dia beberapa fakta menarik dari turis Pakistan lihai main alat musik Dol di TMII yang Bikin Kagum.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait