BeritaHangat24

Kumpulan Informasi Berita Terviral

News

Air Raksa Atau Yang Lebih Di Kenal Dengan Merkuri

Air Raksa Atau Yang Lebih Di Kenal Dengan Merkuri
Air Raksa Atau Yang Lebih Di Kenal Dengan Merkuri

Air Raksa Atau Yang Di Kenal Dengan Merkuri Adalah Sebuah Unsur Logam Dengan Simbol Kimia Hg Dan Nomor Atom 80. Berbeda dengan logam pada umumnya air raksa berada dalam bentuk cair pada suhu kamar. Yang membuatnya unik di antara elemen-elemen logam. Raksa memiliki sifat konduktor listrik yang baik tetapi tidak mudah bereaksi dengan kebanyakan bahan. Sehingga banyak di gunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium. Secara alami merkuri dapat di temukan dalam batuan, bijih tambang dan mineral cinnabar. Yang merupakan sumber utama merkuri komersial.

Dalam sejarah Air Raksa telah lama di gunakan dalam berbagai bidang. Termasuk alat ukur seperti termometer, barometer dan manometer. Karena kemampuannya untuk bereaksi terhadap perubahan suhu merkuri dulu menjadi bahan utama dalam termometer. Namun penggunaan raksa dalam alat ukur semakin di batasi karena sifatnya yang beracun. Selain itu raksa juga di gunakan dalam pembuatan amalgam. Untuk tambalan gigi dan dalam proses industri seperti penambangan emas. Dalam dunia elektronik merkuri di manfaatkan dalam sakelar merkuri dan lampu fluoresen.

Meski memiliki banyak manfaat raksa juga di kenal sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Paparan merkuri dapat menyebabkan keracunan serius mempengaruhi sistem saraf, ginjal dan organ vital lainnya. Keracunan raksa bisa terjadi melalui inhalasi uap merkuri atau konsumsi makanan yang terkontaminasi. Seperti ikan yang hidup di perairan yang tercemar. Oleh karena itu penggunaan dan pembuangan raksa di atur secara ketat di banyak negara. Langkah-langkah pengurangan penggunaan merkuri juga semakin di terapkan. Untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Asal Usul Penemuan Air Raksa

Air raksa atau merkuri pertama kali di temukan dan di gunakan sejak zaman kuno. Asal Usul Penemuan Air Raksa di perkirakan berasal dari peradaban Mesopotamia sekitar 1500 SM. Di mana merkuri di ekstraksi dari mineral cinnabar HgS. Batuan merah terang yang banyak mengandung merkuri. Dalam catatan sejarah bangsa Tiongkok dan India kuno. Juga telah mengenal air raksa dan menggunakannya dalam berbagai ritual serta pengobatan tradisional. Bangsa Romawi dan Yunani kemudian juga mengenal merkuri sebagai bahan yang misterius. Dan menarik karena sifatnya yang cair pada suhu kamar.

Pada masa Romawi ahli filsafat dan alkemis seperti Pliny the Elder mencatat penggunaan dalam proses penambangan emas dan perak. Mereka menemukan bahwa raksa dapat membentuk amalgam dengan logam mulia. Yang memudahkan pemisahan logam tersebut dari bijihnya. Proses ini menjadi salah satu aplikasi awal merkuri dalam kegiatan industri. Namun meskipun sudah di gunakan secara luas kesadaran akan dampak toksik belum di kenal oleh masyarakat kuno. Mereka menganggapnya sebagai bahan magis yang bisa di gunakan dalam berbagai eksperimen alkimia. Untuk mengubah logam biasa menjadi emas.

Seiring berjalannya waktu pada abad ke 18 dan 19 para ilmuwan mulai memahami sifat kimiawi dan bahayanya. Antoine Lavoisier salah satu bapak kimia modern berperan dalam penelitian lebih lanjut tentang unsur ini. Termasuk bagaimana merkuri bisa berubah bentuk dari cair ke gas. Pada masa ini penggunaan mulai meluas ke berbagai bidang termasuk kesehatan. Meskipun penggunaannya dalam dunia medis kemudian di batasi karena efek beracun yang mulai di ketahui.

Sifat Kimia Merkuri

Sifat Kimia Merkuri memiliki sifat yang unik di antara unsur-unsur logam. Salah satu sifat kimia utama yang menonjol adalah. Kemampuannya untuk tetap dalam bentuk cair pada suhu kamar yang merupakan sifat langka bagi logam. Dengan titik leleh sekitar -38,83°C dan titik didih 356,73°C. Merkuri juga memiliki tekanan uap yang cukup tinggi yang membuatnya mudah menguap bahkan pada suhu yang relatif rendah. Dalam keadaan cair merkuri tidak mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Sehingga tidak mengalami korosi seperti kebanyakan logam lain. Namun merkuri dapat bereaksi dengan beberapa asam kuat seperti asam nitrat menghasilkan gas beracun.

Salah satu sifat kimia merkuri yang penting adalah kemampuannya membentuk amalgam. Yaitu campuran atau paduan dengan berbagai logam lain seperti emas, perak dan timah. Amalgam inilah yang membuat merkuri sangat berharga dalam proses penambangan emas dan perak. Dengan menggunakan merkuri logam mulia ini dapat dengan mudah di ekstraksi dari bijih mereka. Proses ini telah di gunakan sejak zaman kuno hingga kini meskipun penggunaannya mulai di batasi karena bahaya lingkungan. Di sisi lain merkuri tidak dapat membentuk amalgam dengan besi. Sehingga wadah besi sering di gunakan untuk menyimpan dan memproses merkuri secara aman.

Selain itu merkuri juga dapat membentuk berbagai senyawa kimia. Senyawa merkuri I dan merkuri II merupakan bentuk senyawa paling umum dari merkuri. Merkuri I cenderung membentuk ion dimers seperti merkuri I klorida Hg₂Cl₂. Sementara merkuri II lebih stabil dan membentuk senyawa seperti merkuri II oksida HgO dan merkuri II klorida HgCl₂. Kedua bentuk ini memiliki tingkat toksisitas yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Senyawa-senyawa merkuri ini terutama dalam bentuk organomerkuri seperti metil merkuri. Di kenal sangat beracun dan dapat mengakumulasi dalam rantai makanan. Menyebabkan keracunan bila terpapar dalam jangka panjang.

Ciri Khas Dari Air Raksa

Ciri Khas Air Raksa yang membuatnya unik di antara unsur-unsur logam lainnya. Salah satu ciri yang paling mencolok adalah wujudnya yang cair pada suhu kamar. Ini sangat jarang terjadi karena sebagian besar logam berbentuk padat pada suhu ruangan. Air raksa memiliki titik leleh -38,83°C. Yang berarti tetap cair dalam kondisi suhu yang cukup rendah. Selain itu memiliki warna perak yang mengkilap dan bila di pegang meskipun sebaiknya di hindari karena racunnya. Ia akan terasa licin dan berat karena densitasnya yang tinggi.

Ciri khas lainnya adalah kemampuannya untuk tidak membasahi permukaan benda. Jika air raksa di tuangkan ke atas permukaan kaca atau logam. Ia akan membentuk butiran kecil yang tidak menempel atau tersebar melainkan menggumpal. Hal ini karena gaya kohesi antar molekul merkuri sangat kuat. Sehingga membuatnya tetap bersama-sama dan tidak menyebar dengan mudah. Kemampuan ini berbeda dengan kebanyakan cairan lainnya yang cenderung membasahi permukaan benda yang di sentuh. Sifat inilah yang sering membuat merkuri tampak unik. Dan mengesankan dalam berbagai eksperimen fisik.

Ciri khas terakhir yang penting adalah toksisitasnya. Merkuri adalah salah satu logam paling beracun bagi makhluk hidup. Paparan terhadap merkuri dapat terjadi melalui berbagai bentuk. Termasuk uap, senyawa organik seperti metilmerkuri atau melalui kontak langsung. Uap merkuri sangat berbahaya bila terhirup dapat merusak sistem saraf, ginjal serta menyebabkan gangguan kognitif dan motorik. Karena toksisitasnya yang tinggi penggunaan kini sangat di batasi. Terutama dalam produk konsumen seperti termometer dan amalgam gigi meskipun masih di temukan dalam beberapa industri. Bahaya lingkungan juga menjadi perhatian utama karena merkuri dapat mencemari air dan tanah. Serta terakumulasi dalam rantai makanan terutama pada ikan akibat Air Raksa.